Bermain Go-Kart
Ditulis Oleh Rumah Cerdas Kreatif   
Monday, 16 February 2009

Karena ada berkas yang tertinggal di kantor kami yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, maka pada hari minggu, tanggal 15 Februari 2009 yang lalu, kami terpaksa harus berangkat menuju kantor untuk keperluan mengambil berkas kerja tersebut.  Anak Kami dan Izan langsung bersiap untuk ikut menemani kami ke kantor. Pukul 9 pagi, kami sudah meluncur ke Jalan Gatot Subroto. Waktu di pagi hari sengaja kami pilih agar kami tidak terjebak macet dijalan, mengingat setiap kali Week End, jalur jalan raya Cibubur, lokasi rumah tinggal kami, diatas pukul 11.00 Wib kondisinya selalu macet. 

Selepas Tugu Pancoran, kendaraan kami melintas di depan Kompleks Rumah Makan Hanggar yang didalamnya juga terdapat Arena bermain Go-Kart.  Seperti biasa, Izan merajuk ingin sekali mencoba permainan Go-Kart.  Sudah lebih dari 3 kali sebelumnya, setiap kali melewati arena permainan Go-Kart tersebut, Izan selalu menyatakan keinginannya untuk bermain Go-Kart. Karena sudah lebih dari tiga kali saya janjikan untuk mencoba permainan tersebut.  Akhirnya saya sepakat dengan Dhany dan Izan, sepulang mengambil berkas di kantor, kami akan mampir ke arena Go-Kart untuk mencoba permainan Balap Mobil tersebut. 

Ketika tiket hendak dibeli, ternyata petugas tiket menyatakan bahwa izan masih terlalu kecil untuk ikut bermain Go-Kart.  Walhasil akhirnya kami membeli tiket untuk Go-Kart tandem, dimana kami yang akan menyetir Go-Kart dan Izan yang akan duduk di belakang tempat duduk kami.  Anggap saja Izan sedang menjadi Co-Driver. Setelah membayar  Tiket seharga 80 ribu rupiah, kami mendapatkan 2 penutup kepala dan 2 sarung tangan yang menjadi perlengkapan saat melakukan balapan.  Izan terlihat gagah saat mengenakan Tutup kepala dan Sarung Tangannya.  Izan nampak seperti pembalap asli. 

Tiba waktunya balapan, kami berdua menuju area Pit, menaiki Go-Kart yang siap dijalankan.  Crew Go-Kart memberikan penjelasan tentang bagian mana yang berfungsi sebagai Rem dan Gas.  Setelah sabuk pengaman  terkunci, aba-aba start dikibarkan, dan kami meluncur di arena balapan. Arena Balapan terdiri dari Trek Lurus dan melingkar, serta trek konfigurasi huruf  S.  Kecepatan Go-Kart kami pacu dengan kecepatan hanya sekitar 30 Km/jam serasa sedang mengendarai Toyota Kijang dengan kecepatan 100 Km/jam.  Suara mesin menderu-deru.  Izan yang berada dibelakang kami, berteriak "mantap Yah ... kebut terus ...."  Dhany yang bertugas mengambil dokumentasi, juga terus berteriak memberi semangat kami yang sedang berkendara di atas Go-Kart. Pada putaran ke 4, Go-Kart yang kami kendarai menghantam pembatas lintasan karena kami salah mengambil perhitungan saat melewati tikungan S.  Walhasil crew lintasan terpaksa harus membantu kami memindahkan Go-Kart kembali ke lintasannya.  Karena takut menghantam pembatas lintasan, akhirnya kami mengendarai Go-Kart dengan memacunya pada trek lurus. 

ImageImage

Setiap kali melewati Pit Go-Kart, nampak beberapa anak dan orang tua yang sedang bersiap untuk masuk ke lintasan.  Kami percepat lagi laju kendaraan agar tidak harus berada satu lintasan dengan mereka.  Bukan apa-apa ... kami takut kalah .... ha .. ha..  ha ... 

Akhirnya bendera Finish dikibarkan dan kami harus kembali ke Pit.  Turun dari Go-Kart, Izan nampak menunjukkan kepuasannya.  Tak henti-hentinya Izan mengucapkan kata "mantap ... mantap ...."  Kami juga akhirnya lega karena apa yang selama ini selalu diminta oleh Izan dapat terpenuhi.  

 Hari ini kami kembali memberikan pelajaran kepada anak kami, bahwa permainan Go-Kart hari ini mengandung pelajaran bahwa kita harus memiliki Jiwa pemberani dan Petualang.  Namun jiwa pemberani juga harus diimbangi dengan perhitungan yang matang dan selalu waspada terhadap halangan disekitar kita agar tidak terjadi kecelakaan yang membahayakan jiwa kita. Hari ini kami juga memberikan pelajaran kepada anak kami bahwa pada setiap perlombaan, selain harus mempersiapkan diri untuk menang, kita juga harus mempersiapkan diri untuk kalah. Semoga pelajaran hari ini mampu menjadikan anak-anak kami menjadi anak yang siap maju  berkompetisi dengan tetap menekankan kehati-hatian dan kewaspadaan.

Comments
Add New Search
Write comment
Name:
Email:
 
Website:
Title:
UBBCode:
[b] [i] [u] [url] [quote] [code] [img] 
 
 
:angry::0:confused::cheer:B):evil::silly::dry::lol::kiss::D:pinch:
:(:shock::X:side::):P:unsure::woohoo::huh::whistle:;):s
:!::?::idea::arrow:
 
Please input the anti-spam code/default.htm that you can read in the image.

3.20 Copyright (C) 2007 Alain Georgette / Copyright (C) 2006 Frantisek Hliva. All rights reserved."