| Jenang Kudus |
| Ditulis Oleh Rumah Cerdas Kreatif | |||||||
| Friday, 01 January 2010 | |||||||
|
Jelang Malam Tahun Baru 2010 yang lalu, kami sekeluarga berada di Kota kelahiran Bunda Dhanizandra di Blora Jawa Tengah. Kehadiran kami di Blora, selain karena menyambut kepulangan Mbah-nya Dhanizandra dari Kota Suci Mekkah usai menjalankan Ibadah Haji 1430 H, juga karena kami ingin sekali mengetahui dan merasakan suasana Peringatan Haul Kyai Haji Abdul Rojaq yang "katanya" sangat meriah. Sepanjang jalan menuju makam Kyai Haji Abdul Rojaq yang melintasi rumah tinggal Bunda Dhanizandra, dipenuhi oleh para peziarah dan juga para pedagang yang ada di sisi kiri dan kanan jalan. Salah satu yang menarik perhatian kami adalah banyaknya Pedagang Jenang yang menggelar dagangannya.
Untuk selanjutnya, jenang atau dodol harus diaduk agar gelembung-gelembung udara yang terbentuk tidak meluap keluar dari kuali sampai saat jenag atau dodol tersebut matang dan siap untuk diangkat. Yang terakhir, dodol tersebut harus didinginkan dalam periuk yang besar. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan rasa yang sedap, dodol harus berwarna coklat tua, berkilat dan pekat.
Powered by !JoomlaComment 3.20
3.20 Copyright (C) 2007 Alain Georgette / Copyright (C) 2006 Frantisek Hliva. All rights reserved." |
|||||||