Rumah Cerdas Kreatif - Kunjungan Taman Prasasti

Newsflash

Beranda Rumah Cerdas Kreatif

Halaman Utama

Tentang Kami

Catatan Aktivitas

Catatan Harian Keluarga

Seputar Radio Edukasi

Seputar Komputer dan Teknologi

Seputar Dunia Pendidikan

Fun Demo Science

Kunjungan Museum

Event dan Hari Besar Nasional

Wisata Edukasi

Seputar Dunia Pustaka

Login Form

Kunjungan Taman Prasasti

Ditulis Oleh Rumah Cerdas Kreatif

Tuesday, 07 July 2009

Liburan sekolah tahun 2009 ini, kami mengajak Dhany dan Izan untuk berkunjung ke salah satu Musium yang ada di Jakarta, yaitu Musium Taman Prasasti. Musium ini terletak di jalan Tanah Abang 1 Jakarta Pusat. Tidak terlalu sulit untuk mencapai lokasi musium tersebut. Setelah mengamati Peta Jakarta Digital yang kami miliki di Komputer kami, perjalanan kami lakukan dengan mengendarai Mobil dengan mengambil rute jalan Abdul Muis dan berbelok di Jalan Tanah Abang 1. Lokasinya persis di ujung jalan Tanah Abang 1 Jakarta.

Tiba di lokasi Musium, terlihat bangunan induk musium yang bentuknya seperti bangunan zaman kolonial. Awal tiba di musium Dhany dan Izan sempat terbingung-bingung karena lokasi musiumnya ternyata mirip dengan taman pemakaman. Kami lalu jelaskan bahwa Musium Taman Prasasti inipada dahulu kala memang merupakan Taman Pemakaman Orang Belanda dan Eropa yang dipakai pertama kali pada tahun 1795. Pada zaman kolonial dahulu, pemakaman ini adalah pemakaman yang diperuntukkan bagi pejabat dan orang-orang penting kala itu.

Mendengar penjelasan bahwa Musium ini adalah bekas pemakaman, tentu saja Dhany dan Izan bergidik ngeri dan menolak untuk masuk. Namun setelah dijelaskan bahwa di dalamnya sudah tidak ada lagi jasad yang dimakamkan, Dhany dan Izan akhirnya memberanikan diri untuk masuk.

Harga Tiket masuk musium sangatlah murah. Untuk dewasa hanya sebesar dua ribu rupiah dan anak-anak sebesar 6 ratus rupiah saja. Lokasi penjualan tiket cukup menarik, didalamya tedapat maket-maket pemakaman yang ada di Indonesia dan terdapat 2 Peti Mati yang diletakkan di atas meja yang tertutup dengan kain putih. Peti Mati tersebut ternyata peti mati yang digunakan untuk bersemayamnya Jenazah Presiden dan Wakil Presiden RI Pertama, yaitu Soekarno dan Hatta sebelum dimakamkan.

Saat hendak meninggalkan musium, Izan memberanikan diri untuk berpose di depan peti Mati tersebut.

Pemakaman seluas 1.3 Ha ini ditutup pada tahun 1975 dan kemudian dilakukan pemugaran dan penataan kembali makam untuk kemudian diresmikan sebagai Musium Taman Prasasti pada tanggal 19 Juli 1977 oleh Gubernur Ali Sadikin.

Musium Taman Prasasti yang secara fisik terlihat sebagai musium yang berisi koleksi Batu Nisan, sejatinya adalah musium yang dipergunakan sebagai wahana edukasi untuk mengenal hasil karya perancang dan pemahat berbakat yang memujudkan ungkapan perasaan yang dalam dari keluarga dan kerabat yang ditinggalkan. Prasasti yang dipahat seolah mampu menyuarakan suasana hati tersebut. Contoh Prasasti yang ada adalah prasasti dalam Bahasa Belanda yang menurut buku panduan artinya adalah " seperti anda sekarang, demikianlah aku sebelumnya. Seperti aku sekarang, demikianlah juga anda kelak"

Koleksi pertama yang kami lihat adalah Replika Kereta Kuda Pengangkut Jenazah di zaman kolonial. Dhany dan Izan bersemangat mendekati kereta Jenazah tersebut dan berpose dengan gaya mereka. Namun kemudian, Dhany dan Izan terbirit-birit meninggalkan kereta tersebut ketika kami jelaskan bawa kereta kuda tersebut adalah Kereta Kuda yang digunakan untuk mengangkut Jenazah.

Selanjutnya Dhany dan Izan bersama kami kemudian berjalan-jalan mengitari area taman prasasti dan melihat dari dekat koleksi yang ada. Hampir sebagian besar prasasti yang ada berbahasa Belanda dan memiliki tahun pembuatan antara tahun 1800-1900. Pahatan dan ornamen prasastinya sangat indah dan menunjukkan kebesaran pemahat pada jaman itu.

Pada siang hari, suasana Taman Prasasti yang masih menunjukkan suasana pemakaman ini memang cukup sejuk karena di sekelilingnya banyak tumbuh pohon-pohon besar yang rindang. Tapi jika malam hari ..... nggak janji dech untuk berkegiatan di taman ini. Walaupun sudah tidak ada satupun jenazah yang ada di pemakaman ini, namun suasana di malam hari tetap saja cukup membuat bergidik mereka yang memang memiliki nyali kecil.

Ini dia Foto-foto Dhany dan Izan ketika berkunjung di Musium Taman Prasasti.