|
|
Acara Haul Ds.Ngampel Blora |
|
|
|
|
|
Singgah di Malioboro Jogja |
|
|
|
|
Ditulis Oleh Rumah Cerdas Kreatif
|
|
Tuesday, 10 November 2009 |
|
Saat berkunjung ke Jogjakarta, kami menyempatkan diri untuk mengunjungi kawasan jalan Malioboro yang menjadi trade mark kota jogjakarta. Rasanya belum pergi ke Jogja jika belum berkunjung ke Jalan Malioboro.
.JPG)
Jalan Malioboro membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta yang terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi dan Jalan Jend. A. Yani, Jalan ini merupakan poros Garis Imaginer Kraton Yogyakarta.
.JPG)
.JPG)
Saat berkeliling dengan menggunakan Becak, Terdapat beberapa obyek bersejarah di jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vendeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
|
|
Selengkapnya...
|
|
|
Kunjungan ke Kraton Jogjakarta |
|
|
|
|
Ditulis Oleh Rumah Cerdas Kreatif
|
|
Monday, 09 November 2009 |
|
Usai mengantarkan OrangTua dari Bunda Dhanizandra ke Wisma Haji di Boyolali, kami berkesempatan mengunjungi Kota Jogjakarta dan menghabiskan malam di Kota Gudeg tersebut. Esok paginya, dengan menggunakan becak, kami berkesempatan melakukan kunjungan ke Keraton Jogjakarta.
.JPG)
Mengutip dari Wikipedia, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta dikenal secara umum oleh masyarakat sebagai bangunan istana salah satu kerajaan nusantara. Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Yogyakarta sampai tahun 1950 ketika pemerintah Negara Bagian Republik Indonesia menjadikan Kesultanan Yogyakarta (bersama-sama Kadipaten Paku Alaman) sebagai sebuah daerah berotonomi khusus setingkat provinsi dengan nama Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti di tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.
.jpg)
|
|
Selengkapnya...
|
|
|
Berkunjung ke Taman Sari Jogja |
|
|
|
|
Ditulis Oleh Rumah Cerdas Kreatif
|
|
Saturday, 07 November 2009 |
|
Saat berkunjung ke Jogjakarta pada tanggal 3 November 2009 yang lalu, kami sekeluarga menyempatkan diri berkeliling dengan menggunakan Becak mengunjungi beberapa situs bersejarah yang ada di Jogjakarta. Salah satu situs sejarah yang kami kunjungi adalah situs Taman Sari .
.JPG)
Kami datang terlalu pagi, sehingga pintu masuk ke area Taman Sari belum dibuka. Untung saja ada pemuda lokal yang berkenan menjadi pemandu dan membimbing kami masuk ke situs Taman Sari melalui jalur pintu samping yang dapat digunakan untuk masuk ke situs Taman Sari.
Merujuk ke wikipedia, Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari Keraton Yogyakarta adalah sebuah situs bekas taman atau kebun istana (royal garden) Keraton Yogyakarta. Hal ini dapat dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektar dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.
.JPG)
.JPG)
|
|
Selengkapnya...
|
|
|
|