Rumah Cerdas Kreatif - Optimalisasi Kader Posyandu Untuk Pengembangan PAUD

Pendidikan tidak dapat dapat kita pungkiri merupakan salah satu faktor yang menentukan kebesaran suatu bangsa. Melalui pendidikan, suatu bangsa dapat memiliki sumber daya manusia yang memiliki kualitas tinggi yang siap bertarung dan berkompetisi dengan bangsa lain.

Pendidikan selayaknya diberikan kepada anak sejak usia dini. Namun nyatanya, tidak semua warga masyarakat memiliki peluang untuk mendapatkan pendidikan sejak usia dini bagi anak-anak mereka. Komersialisasi pendidikan merupakan salah satu penyebab tidak meratanya peluang untuk mendapatkan pendidikan. Komersialisasi pendidikan telah membuat kesan bahwa pendidikan hanya untuk mereka yang berduit saja.

Pendidikan Tanggungjawab siapa ?

Pemerintah memang memiliki tanggungjawab untuk memastikan seluruh warga negara memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Namun kita harus menyadari kemampuan pemerintah untuk melaksanakan hal tersebut. Masyarakat sejogjanya juga mengambil peran dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak sejak usia dini, yang dapat dilakukan dalam beragam bentuk Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan Lembaga PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang pengelolaannya berbasis kepada masyarakat dengan mengedepankan konsep sukarelawan, tanpa meninggalkan aspek kualitas pendidikan dan pengajaran.

Gimana Caranya ? ... Siapa yang mau ?.... Hari gini cari guru yang rela gak dibayar ?? Cappe ... Deeech ...

Saat ini pemerintah tengah menggalakkan kembali Gerakan POSYANDU sebagai media yang digunakan untuk memantau dan memastikan Balita Indonesia tumbuh sehat sebagai langkah awal membentuk Manusia Indonesia yang cerdas, sehat dan terampil. Theme Song "Aku Anak Sehat " yang digunakan untuk sosialisasi Gerakan " Ayo ke Posyandu" yang digaungkan kembali oleh Ibu Negara, menggambarkan keriangan anak Indonesia yang bangga dirinya Sehat karena memiliki tubuh kuat, sebab ibu mereka Rajin dan Cermat, dimana semasa bayi, selalu memberi ASI, makanan Bergizi dan Imunisasi, serta selalu menimbang Berat Badan karena Posyandu menunggu setiap waktu, dan dikala diare, ibu mereka selalu waspada, karena pertolongan oralit telah siap sedia, akan menjadi tidak bermakna apa-apa ketika asupan Gizi yang mereka dapatkan tidak berlanjut dan tidak diimbangi dengan Asupan Pendidikan dikala mereka kecil.

Saatnya kita memanfaatkan Posyandu dan mengajak para kader Posyandu yang nota bene adalah warga masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan anak sejak usia dini, untuk meningkatkan cakupan layanan mereka yang semula melulu berkaitan dengan kesehatan, ditingkatkan ke cakupan pendidikan dengan membentuk POS PAUD.

Kenapa Posyandu ?

Kegiatan Posyandu pasti selalu diramaikan dengan ibu-ibu yang memiliki anak Balita. Nah ... para anak Balita itulah yang akan dijadikan sebagai target layanan dari POS PAUD. Silahkan lakukan quick survey di kalangan warga masyarakat yang memanfaatkan kehadiran Posyandu. Umumnya mereka yang datang ke Posyandu adalah warga masyarakat yang berasal dari kalangan bawah yang merasakan mahalnya biaya untuk mendapatkan akses sehat bagi anak-anak mereka dan lebih memilih datang ke posyandu gratis untuk memastikan anak-anak mereka tumbuh dengan baik dan sehat. Kabarkan kepada pada ibu yang memanfaatkan Posyandu bahwa akan segera dibentuk POS PAUD, pasti yang kita dapatkan adalah antusiasme dari para ibu tersebut.

Lalu kenapa Kader Posyandu ?

Ya .. karena kader posyandu adalah relawan bersedia bekerja tanpa bayaran sepeserpun. Ketika mereka diajak untuk mengembangkan Posyandu yang cakupannya hanya Kesehatan menjadi juga masuk kecakupan wilayah pendidikan, melalui POS PAUD tanpa ada embel-embel finansial didalamnya, pasti mereka akan serta merta menyatakan kesediaannya.

Ketika Antusiasme dari warga yang berasal dari kalangan bawah, yang mendambakan akses pendidikan sejak usia dini untuk buah hati mereka tersebut, bertemu dengan semangat Kader Posyandu, yang tergerak untuk meningkatkan cakupan layanannya dari yang semula hanya berbasis kesehatan menjadi juga berbasis pendidikan, maka hasil yang didapat adalah perlunya perubahan theme song lagu Song "Aku Anak Sehat " menjadi "Aku Anak Sehat dan Cerdas"

Sarananya bagaimana ? Gurunya bagaimana ? Dananya dari mana ?

Gampang, jangan pernah berpikir yang terlalu rumit untuk memulai membangun Pos Paud. Untuk ruangan, gunakan saja ruangan yang saat ini digunakan untuk kegiatan Posyandu. Untuk peralatan jangan juga berpikir yang terlalu berat. Jika belum ada bangku anak, cukup kita gelar tikar di ruangan yang ada dan kita memberikan pengajaran dengan gaya lesehan. Untuk gurunya coba diusahakan untuk mencari sukarelawan yang memang memiliki basic pendidikan kependidikan. Tapi jika tidak ada, cukup dari kader posyandu yang ada saja. Percayalah ... semua kader posyandu pasti memiliki kemampuan untuk menjadi guru taman kanak-kanak, karena telah memiliki pengalaman mengelola kegiatan posyandu yang basisnya adalah ibu dan anak-anak. Bila sudah berjalan dan dilaporkan kepada aparat wilayah dan dinas pendidikan setempat, kader posyandu yang berperan rangkap sebagai guru paud, secara perlahan pasti akan diupgrade kemampuan mengajarnya melalui beragam kegiatan pelatihan kependidikan yang sering diadakan oleh instansi pemerintah.

Mana buktinya ?

Tunggu di artikel berikutnya yang akan memaparkan proses berdirinya Pos PAUD Karang Balita yang berlokasi di Perumahan Taman Griya Kencana Kota Bogor yang secara umum tidak jauh dari apa yang dijabarkan di atas. Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Comments

Add New

Dwi - Suka

|2010-03-14 11:54:18

Pas bgt,saya memang lg bingung mau ngadain PAUD di daerah saya,hanya saja bnyk
kendalanya,dari pengajar yg tdk ada,tempat,dan bgmn cara mengajak warga. Untuk
alat sdh kami dptkan dr kelurahan tp untuk memulainya blm bisa.mohon sarannya.

Reply | Quote

Write comment

Name:

Email:

Website:

Title:

UBBCode: