Newsflash

Plus Minus Media Radio PDF Cetak E-mail
Ditulis Oleh Rumah Cerdas Kreatif   
Tuesday, 29 September 2009

 

Berikut ini adalah Cukilan Tulisan yang saya dapatkan dari situs yang beralamat di http://inspirasipakde.com/ yang berisikan Aspek Plus dan Minus dari Media Radio.  Berikut ini adalah Cukilan Lengkapnya :

Inilah plus minusnya radio dari beberapa pandangan plus pengalaman yang pernah saya temukan dilapangan

I. D.Cary, Tannenbaum dalam bukunya "The Radio & Television Commercial" menulis beberapa karakteristik radio

Radio itu Terdapat Dimana-Mana.
Jika dihitung saat ini terdapat sekitar setengah milyar pesawat radio. Dari hasil penelitian disebutkan bahwa 73 persen diantaranya berada di rumah, toko-toko, tempat potong rambut dan di kantor-kantor. Radio-radio yang berada di mobil dan truk terhitung sekitar 100 jutaan. Dan radio portable yang berjumlah jutaan berada dimana-mana bahkan dalam kegiatan olah raga yang disiarkan secara langsung. Terlebih, tidak seperti media cetak, radio tidak dapat diabaikan. Jika anda dalam jarak dengar sebuah radio yang sedang menyala, anda akan mendengar nya baik anda menginginkannya ataupun tidak. jumlah ini masih bisa di katakan tidak real, mengingat masih banyak radio transistor yang biasa di perjual belikan secara bebas oleh pedagang asongan, belum lagi jika melihat featur ponsel yang sekarang banyak yang memiliki feature radio.

Radio itu Bersifat memilih.
Geografis, demografi, dan keragaman program station radio membantu pengiklan menetapkan target pendengar. Fleksibilitas semacam ini berarti bahwa spot iklan dapat disiarkan dalam jaringan regional atau nasional. Dapat diudarakan setiap jam di siang atau malam hari. Para pengiklan bisa memilih dari berbagai macam station radio baik AM ataupun FM, masing-masing dengan format yang berbeda. Semua berita, musik kontemporer dewasa, country, black musik, oldies, top forty, musik indah, middle of the road (MOR), klasik, acara wawancara, etnik, ataupun bahasa asing. Keragaman semacam ini memungkinkan untuk "berbicara" secara langsung pada prospek-prospek.

Radio itu Ekonomis.
Dalam satu minggu, radio dapat mencapai sembilan dari sepuluh pendengar yang berusia 12 tahun ke atas. Mereka yang berusia 18-tahun ke atas mendengarkan radio selama hampir tiga setengah jam sehari. Seorang pengiklan biasanya dapat mempercayakan pada kombinasi yang efektif atas jangkauan dan frekuensi dengan biaya yang relatif rendah per ribuan pendengar. Sendirian atau dalam bauran dengan media lain, radio bisa secara efektif membantu memperketat anggaran iklan. Spot bisa dijadwalkan untuk sedikit atau sebanyak mungkin sebagaimana yang ditentukan oleh sasaran dan anggaran. Pemikiran ekonomi yang lain: iklan radio relatif tidak mahal. Semua pesan bisa dihasilkan dari sebuah lembar fakta spontan atau naskah yang digunakan oleh seorang penyiar secara langsung, atau dengan produksi spot yang dianggarkan menggunakan musik, efek pengisi suara.

Radio itu Cepat.
Jika timbul kebutuhan, pengiklan dapat mengiklankan produk langsung diudarakan dalam hitungan jam. Spot yang menggunakan efek suara, musik atau jingle dan beberapa suara dapat di ulangi lagi, direkam, dicampur, di-dubbing dan kemudian diudarakan dalam hitungan hari. Hal ini sangat menguntungkan bagi pengiklan jika memerlukan media radio sebagai media promosi dalam keadaan-keadaan darurat.

Radio itu Bersifat Partisipasi.
Rasa persahabatan dan kesetiaan pada sebuah station radio tertentu, para pendengar, mengembangkan sebuah rasa keterlibatan. Radio membutuhkan imajinasi. "cerita-cerita" komersial tidak dibatasi pada tempat dan waktu. Efek-efek suara dan musik secara seketika menciptakan sebuah adegan. Deskripsi dan dialog dapat menarik sebagaimana yang dimungkinkan oleh selera dan karakter-karakter dapat dimainkan baik dengan sederhana. Pendengar menggunakan imajinasi untuk mengisi "warna" siaran radio. Beberapa atau seluruh dari karakteristik radio ini dapat dimanfaatkan oleh para pengiklan kreatif dan biro iklan untuk mempersiapkan dan menyiarkan komersial-komersial yang dapat menjual.

II. Weinberger, Campbell, dan Brody, dalam bukunya "Effective Radio Advertising" menyebutkan kekuatan radio, diantaranya:

Memiliki Jangkauan Luas.
Radio adalah medium yang ada dimana-mana, orang menggunakannya dimana saja. Beberapa ahli di bidang iklan menyebutnya sebagai "medium yang terdapat dimana-mana" - medium yang selalu bersama dengan konsumen sejak bangun tidur di pagi hari sampai mereka pergi tidur di malam hari. Radio menjangkau pendengar dimana-mana.

Mampu Untuk Menjangkau target.
Radio juga memiliki kemampuan yang unik untuk membuat target dan mencapai pendengar yang sangat spesifik. Radio bisa ditujukan untuk kelompok orang berdasarkan pada demografi mereka, dimana mereka tinggal, minat khusus mereka, atau bahkan menurut sifat psikologis mereka. Pemilihan target dicapai dengan menempatkan iklan-iklan dalam beberapa format radio yang berbeda pada waktu-waktu yang berbeda, atau dengan mengkonsentrasikan pada bagian-bagian negara yang berbeda.

Radio itu Hemat Biaya.
Radio seringkali menjadi medium yang paling efektif dalam biaya untuk sebuah pengiklan atau agency yang membeli. Ketika dibandingkan menurut biaya per basis ribuan (CPM), radio secara konsisten berada diantara media-media yang paling efisien.

Radio itu Frekuensi.
Radio juga disebut sebagai "Medium Frekuensi" karena ia bisa mencapai frekuensi yang sangat tinggi dalam waktu yang sangat singkat.

Radio itu memiliki Daya Cipta Atau Kreativitas.
Radio memungkinkan pengiklan untuk menetapkan jumlah gambaran mental yang tidak terbatas. Beberapa ahli media menyatakan bahwa "keajaiban" radio memungkinkan pendengar untuk menggunakan imajinasi mereka karena ia merangsang "Suatu Teater Pikiran". Gambaran-gambaran mental yang diciptakan oleh radio tidak dibatasi oleh batasan visual yang ada pada televisi. Radio memiliki kemampuan untuk merangsang "perkembangan visual yang hebat" dan membiarkan pendengar menggunakan imajinasi mereka untuk membentuk gambaran mental mereka sendiri. Sederhananya, gambaran adalah proses yang digunakan orang untuk mengembangkan "gambaran-gambaran dalam pikiran mereka". Rangsangan yang diterima oleh lima indera memungkinkan pendengar untuk melakukan proses pemikiran yang mengarah pada gambaran-gambaran yang dibentuk oleh pengalaman mereka sendiri. "Oleh karena itu, pikiran dan ide yang dimunculkan selalu konsisten dengan pandangan hidup pribadi pendengar dan cara mereka melihat lingkungan mereka. Ada bukti yang kuat bahwa gambaran yang memprovokasi pikiran dapat mengarah pada ingatan pesan dan penerimaan informasi yang terkait dengan produk karena pendengar radio mengingat produk pengiklan menurut suatu cara yang benar-benar sesuai pribadi mereka".

III. David T. MacFarland dalam bukunya "Contemporary Radio Programming Strategies" menyebutkan bahwa: radio adalah sesuatu yang paling berharga dan hampir dipisahkan dari media lain dan dengan mudah radio bisa diabaikan".

Radio itu Permintaan Lemah.
Anda tidak melihat radio dan anda tidak menggengam serta memutar balik-an halaman seperti koran. Itulah radio. Dilihat dari konsentrasi perhatian pendengar, radio permintaan nya lemah.

Radio itu Mengelilingi.
Radio tidak meminta perhatian yang kuat dari pendengar, hal ini karena tidak ada medium gambar. Kita dapat menutup mata, tetapi tidak untuk telinga. Bunyi radio adalah bagian dari pemandangan yang terdekat dari orang yang melihat nya (foreground) dan latar belakang (background) dalam tingkatan pendengar, hal ini tidak ada sesuatu yang bisa disamakan dengan audio dari sebuah foto adegan film. Dan tidak ada pewarnaan dalam bunyi untuk terowongan kemampuan daya lihat dari dalam sensasi keseluruhan secara detil dari hal-hal yang berada di tepi atau ujung adalah nampak membuat garis besar dan konsentrasi kita hanya pada unsur-unsur penting dalam layar. Seorang pendengar hanya melihat layar dalam otak sebagaimana ketika melihat kata-kata pada kertas sebagaimana kita membaca koran atau majalah. Pendengar radio masih bisa menggunakan arena penuh dari kemampuan daya lihat nya melalui fantasi, secara nyata pendengar masih bisa mendengar radio sambil berkendaraan, melakukan pemilihan persepsi nya dan dapat mengambil keputusan mendengar secara aktif, dan radio berada disekelilingnya.

Radio itu Sesuatu Yang Menyuburkan Fantasi Dan Lamunan.
Sebagai mana hasil yang membuat permintaan perhatian rendah, namun mudah menyebar secara physical maupun psychological disekitar ruangan pendengar dan berlaku pembuka dan penutup dengan imajinasi pendengar, radio menjadi sebuah penyebab utama dari fantasi dan lamunan. Memperhatikan: tidak seorangpun duduk dan bekerja tanpa fantasi dan lamunan. Tetapi lamunan dan fantasi adalah sesuatu yang penting dan bagian yang menyenangkan dari eksistensi seseorang secara psikis. Dan hal ini diperoleh dari usaha secara positif dalam konsentrasi untuk menjaga mereka dari apa yang terjadi. Biarkan hal ini alat yang dimiliki, pemikiran manusia secara alami menyelinap ke dalam lamunan dan fantasi.

Radio itu Medium Komunikasi.
Pada dasarnya, sebuah medium komunikasi adalah materi atau alat yang digunakan untuk mengubah simbol melalui udara atau waktu. Banyak media yang terdapat pada komunikasi modern. Cetak, bioskop, televisi, radio merupakan media yang dominan pada budaya masa kini. Radio adalah media elektronik, tergantung alat elektromagnetik yang kompleks dan keterkaitan material. Simbol yang keluar dari penyiaran radio disebut programming. Penyiaran media biasanya memberikan simbol melalui ruang angkasa dan tidak melalui waktu yang panjang. Macam-macam rekaman elektronik dapat menjadi simbol yang digunakan.

Radio itu Digunakan Untuk Komunikasi Massa.
Komunikasi massa terjadi ketika simbol diarahkan melalui sebuah medium yang relatif besar, terpencar-pencar dan pendengar yang heterogen. Pada penyiaran radio pendengar yang relative besar dari populasi tempat tinggal, area demographic dimana station radio itu berada, secara signifikan tergantung dari beberapa faktor seperti hari dalam seminggu, jam dalam hari dan jumlah orang yang tinggal melengkapi dan mendengar radio. Massa pendengar terdiri dari orang-orang yang berbeda ketertarikan terhadap radio. Perbedaan ini banyak dipengaruhi oleh status sosial, pendidikan, ekonomi, psikologikal, budaya, etikal, agama, political dan intelektual.

IV. Effendi dalam bukunya "Radio Siaran - Teori& Praktek" karakteristik radio ada dua faktor, yang pertama adalah karakteristik radio siaran yang meliputi (1) Auditori, (2) Mengandung gangguan, (3) Akrab. Sedangkan karakteristik pendengar adalah: (1) Heterogen, (2) Pribadi, (3) Aktif, (4) Selektif.

V. Gough, dalam bukunya "Perencanaan Penyajian Produksi - Program Radio, yang diterjemahkan oleh Ari R. Maricar, Harry Koesmiharto, dan A. Rani, menyebutkan : Kelebihan radio adalah radio melibatkan dan merangsang imajinasi, dimensi waktu dan ruang bisa dikembangkan, alat penerima program itu (pesawat radio) murah, pesawat penerima mudah dibawa kemana-mana, produksi programnya murah (biaya program seperlima dari biaya untuk televisi, programnya disebar-luaskan massal populer, radio bisa jadi ‘barang mewah' pertama bagi khalayak miskin, pesan komunikasi nya dapat segera diterima, radio diterima sebagai hiburan, radio dipercaya sebagai sumber berita, radio merupakan komunikasi searah, rentangan jenis dan pendekatan programnya sangat luas dan minat khalayak mudah dikembangkan berarti penguatan atas programnya juga dapat dilakukan, tidak tergantung pada yang punya kemampuan baca tulis (melek huruf), tape recorder ada dimana-mana, mendengarkan bukanlah merupakan aktifitas eksklusif, radio itu mudah diterima, radio itu tanpa gambar tapi disitulah nilai informasinya, radio mungkin untuk orientasi lokal dan rasional.

VI. Candra Novriadi dalam makalah "Mengapa Menggunakan Radio" menyebutkan 11 (sebelas) karakteristik radio diantaranya adalah:

Radio itu memiliki Kelompok Sasaran Yang Spesifik
Pada waktu-waktu yang berbeda, bisa menjangkau berbagai kelompok yang berbeda: Ibu rumah tangga, pengendara mobil, anak muda, dll. Setiap station radio punya profil pendengarnya masing-masing, dan dengan menempatkan iklan pada jam-jam yang tepat bisa menjangkau sasaran iklan yang tepat pula secara efektif dan dengan demikian mengurangi biaya "Cost Per Thousand" dan memperkecil penggunaan space yang sia-sia.

Radio itu Lebih Banyak Orang Lebih Banyak Waktu
Daya jangkau radio sangatlah luas, bisa didengar di desa, di kota, dalam ruangan, luar ruangan, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 52 minggu setahun. Radio menjangkau khalayak potensial setiap saat, dimana pun mereka berada.

Radio itu Terkait Dengan Aktifitas.
Radio mampu menjangkau khalayak ketika mereka sedang mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk/jasa. Misalnya menjangkau ibu rumah tangga ketika sedang memasak, menjangkau pengendara ketika dalam perjalanan. Dengan mengenali pola perilaku pendengar dan menjangkau mereka pada waktu yang tepat, pesan yang dikirimkan akan diterima lebih terbuka.

Radio itu Kesegera-an Dan Keluwesan.
Radio itu sifatnya ‘segera', ia didengar pada saat sedang siaran tidak seperti di media cetak. Radio juga bisa beradaptasi sangat cepat terhadap situasi lapangan yang berubah cepat. Suatu "Campaign" bisa disesuaikan segera dengan segala perubahan yang ada dilapangan, seperti: cuaca, penjualan, anggaran, dll.

Radio itu Pesan Bersifat ‘Stand Alone'.
Di radio iklan-iklan ditayangkan secara sendiri-sendiri dan tidak bisa ditumpuk-tumpuk atau dikompensasi dengan ‘design layout' yang indah-indah. Jadi iklan klien-klien akan didengar sebagai iklan yang berdiri sendiri-sendiri.

Radio itu Informasi Yang Dipercaya (Kredibel).
Orang mendengar radio untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya seperti berita, laporan lalu-lintas, laporan perjalanan, dll. Jadi orang akan mendengarkan iklan klien sebagai suatu informasi yang kredibel karena ditayangkan ber iringan dengan semua informasi tadi.

Radio itu Media Personal.
Radio berbicara kepada khalayak secara pribadi. Pendengar punya hubungan ‘satu-dengan-satu' dengan station dan penyiar favoritnya dan karena hubungan yang sangat dekat itu, mereka menjadi lebih terbuka terhadap pesan yang ingin disampaikan klien, radio itu jauh lebih dekat kepada khalayak nya dibandingkan dengan media lain.

Radio itu Memiliki Kepribadian.
Radio bukan hanya memiliki kepribadian, melainkan bisa juga memberikan ‘Kepribadian' bagi produk klien, suatu ‘Kepribadian' yang membuat orang dekat dengannya dan merespon nya.

Radio itu Memberikan Hasil.
Riset yang dilakukan oleh Search and Saatchi (The Ironing Board Test) menunjukkan bahwa iklan radio tidak hanya "berhasil" mengingatkan dengan baik merk maupun detail khas iklannya.

VII. Andy Rustam dalam makalah "Kepenyiaran" menyebutkan 10 (sepuluh) kekuatan meliputi:

Radio itu Menjaga Mobilitas.
Radio tetap menjaga mobilitas pendengar tetap tinggi. Dia dapat didengar tanpa harus menghentikan aktifitas, Misalnya sambil mengemudikan kendaraan, belajar, bekerja dan sebagainya. Keberadaan radio dalam setiap kesempatan dirasakan tidak mengganggu.

Radio itu Media Informasi Tercepat.
Ada yang menyebut radio dengan "Radio is the ‘Now' medium". Pengertian ‘Now' disini adalah kesegarannya. Dibandingkan media cetak dan televisi, radio selain lebih cepat dalam proses penayangan informasi dan lebih murah dalam proses operasional nya, dimungkinkan untuk menyebarkan informasi seketika. Contoh, apa yang sedang terjadi saat ini, maka saat ini pula radio dapat menyampaikan ke pendengar, langsung dari lokasi kejadian serupa ‘Reportase'. Tentu saja model reportase seperti ini sulit dilakukan oleh media cetak karena harus melalui proses mencetak. Kalaupun televisi bisa melakukannya, biaya operasional relatif mahal dibandingkan radio.

Radio itu sangat Auditif.
Meskipun produksi radio hanya suara, bukan visual seperti media cetak atau ‘visual bergerak' seperti televisi, tetap dianggap sebagai keunggulan. Alasannya: proses operasional relatif lebih mudah, biaya operasional nya juga murah, komunikasi dengan suara punya kelebihan dalam pendekatan dengan pendengar.

Radio itu Menciptakan ‘Theatre Of Mind'
Produksi radio berupa suara. Keuntungan lain dari penampilan suara, tanpa gambar, justru menciptakan ‘imajinasi' yang sering menggoda rasa penasaran pendengar. Misalnya ketika mendengar suara penyiar, maka di benak pendengar akan muncul imajinasi tentang sosok sang penyiar sesuai dengan batasan fanatisnya sendiri dengan mengolah karakter suara penyiar sesuai dengan warna bunyi tertentu, intonasi dan aksentuasi dalam teknik ‘announcing', sudah mampu membawa imajinasi pendengar untuk mengidentifikasi suasana dan situasi berdasarkan suara tadi. Padahal belum tentu identifikasi itu sama persis dengan kenyataan. Imajinasi berdasarkan suara tidak mungkin dicapai lewat media cetak, atau televisi yang sudah gambling menayangkan gambar.

Radio itu Komunikasi Personal.
Sifat radio dengan komunikasi personelnya, sangat menguntungkan untuk menciptakan keakraban antara radio dengan pendengar, sehingga ikatan kebutuhan dan ketergantungan satu dengan yang lain menjadi kuat.

Radio itu Murah.
Tidak dapat disangkal, dibandingkan media cetak dan televisi, radio merupakan medium komunikasi massa yang murah dalam beberapa hal. Seperti: Biaya penyelenggaraan siaran, radio penerima juga relatif murah, terutama sesudah era transistor. Sehingga dimungkinkan diproduksi radio berukuran saku dan dapat dibawa kemana-mana, murah karena pendengar pada umumnya tidak perlu membayar untuk mendengarkan radio. Beda dengan media cetak yang harus beli.

Radio itu Mass Distributor.
Radio memiliki kekuatan sebagai distributor informasi, edukasi dan hiburan yang simultan. Dia bisa dinikmati sejumlah pendengar sekaligus. Bandingkan media cetak yang hanya nikmat dibaca satu orang saja dalam kesempatan yang sama. Karena itu radio menjadi efektif untuk raihan pendengar.

Radio itu memiliki Format Dan Segmentasi Tajam.
Dalam perkembangan keradioan modern, kecenderungan sebuah radio harus menajamkan ‘format' dan ‘segmentasi pendengar' semakin menjadi keharusan. Konsep radio melayani seluruh lapisan sosial masyarakat dan mengudarakan segala macam format siaran dianggap sudah kuno dan mustahil meraup pendengar secara maksimal. Apalagi dengan rangka memenangkan kompetisi antar radio yang jumlahnya makin besar, hanya ketajaman format segmentasi inilah yang bisa jadi jalan keluar, keuntungan lain penajaman ini, radio mudah membentuk citra diri. Sehingga identitasnya mudah ditengarai pendengar dan memberi pilihan beragam pada pendengar.

Radio itu Daya Jangkau Luas.
Dalam hal distribusi produksi, radio hanya punya keunggulan untuk meraih areal sasaran yang luas. Teknologinya dimungkinkan untuk mengatasi hambatan-hambatan geografis, cuaca dan system distribusi nya. Dibandingkan media cetak, proses distribusi siaran radio terasa lebih unggul.

Radio itu Menyentuh Kepentingan Lokal Dan Regional.
Meskipun siaran radio memungkinkan mencapai radius yang luas, seperti melintasi samudra dan benua, tapi umumnya siaran radio bersifat lokal dan regional saja. Keuntungannya, radio bisa mengidentifikasikan kebutuhan pendengar secara jelas dan pasti. Paling tidak kebutuhan mengetahui situasi dan kondisi lokal regionalnya. Pelayanan untuk hal-hal diluar itu sering terbentur pada masalah pendengar yang merasa tidak butuh, karena tidak punya kepentingan.

Sedangkan kelemahan medium radio menurut Andy Rustam dalam makalah "Kepenyiaran" menyebutkan ada 3 (tiga) karakteristik, yaitu:

Radio itu Hanya Suara.
Meskipun suara dalam butir keunggulan punya karisma besar, dalam beberapa hal kemampuan radio yang hanya mengeluarkan suara merupakan kelemahan. Suara tidak mampu menjelaskan gambar, grafik data atau hal-hal teknis tanpa menimbulkan salah paham. Bandingkanlah dengan televisi dan media cetak, yang sangat mudah menjelaskan sesuatu dengan gambar, data atau petunjuk instruksional. Dalam beberapa hal, gambar lebih mampu mengkomunikasikan sesuatu ketimbang rangkaian kata dan kalimat sebanyak apapun.

Radio itu Selintas.
Kelemahan menonjol dari produksi radio yang hanya suara adalah sifat selintasnya. Artinya semua suara tersebut tidak terdokumentasi pendengar. Beda dengan media cetak yang tertulis dan tercetak. Sehingga dalam kesempatan apapun pembaca bisa mengulang atau menunda membaca informasinya. Berbeda dengan radio yang mau tidak mau harus pada saat materi diudarakan itulah pendengar dipaksa mendengarkan. Selain itu pendengar tidak bisa minta materi diulang apabila ada sesuatu yang tidak jelas.

Radio itu Anti Detail.
Akibat dari kelemahan hanya ‘auditif dan selintas', radio tidak mungkin menyajikan sesuatu secara detail. Contoh apa yang terjadi apabila radio menyiarkan jejeran angka, atau menjelaskan hal-hal yang sangat teknis? Pasti khalayak pendengar merasakan lelah dan tidak sanggup menyerap semua itu. Tapi pengertian ‘Anti detail' bukan berarti radio tidak bisa menyajikan sesuatu secara ‘depth' karena di radio dimungkinkan untuk menyajikan sesuatu dari tinjauan analisa prediksi atau ulasan latar belakang.

VIII. Ari R. Maricar pada makalah "Bagaimana Menjadi Penyiar/Jurnalis Profesional" menyebutkan ada 8 (delapan) kekuatan karakteristik medium radio:

Radio adalah media Yang Pertama Dan Yang Utama Dalam Menjangkau Khalayak
Belum ada media lain yang dapat membangunkan khalayak, kecuali: radio. Dan radio juga media satu-satunya yang mengantarkan mereka ke peraduan. Keutamaan radio terletak pada kebesaran dan keleluasaan daya jangkauan nya. Radio menjangkau konsumen lebih banyak dalam sehari atau seminggu, dibandingkan media lain.

Radio lebih Unggul Dalam Menjaring Konsumen Primer.
Target kunci periklanan adalah khalayak yang berusia di antara 18 hingga 49 tahun, utamanya kaum wanita (baik ibu rumah tangga, atau pekerja), juga para pria profesional. Dalam keseharian, mereka lebih sering dan lebih lama mendengar radio dibanding membaca koran atau menonton televisi.

Radio merupakan Media Tercepat Sebagai Sumber Berita.
Radio di mobil semakin berdaya guna, apalagi setelah radio siaran memanfaatkan posisi frekuensi FM dengan kualitas teknik stereo. Dengan sarana itu radio menjadi total medium. Pengendara mobil memanfaatkan radio sebagai teman dalam perjalanan.

Radio itu Media Tercepat Dan Fleksibel.
Iklan dapat disajikan lewat radio secara lebih cepat dan serentak. Bentuk sajian pesannya fleksibel, dapat diupayakan sedemikian rupa sehingga aspek produksinya relatif tidak menunda penyiarannya, atau dibatasi oleh dead line yang kaku sebagaimana media lain.

Radio itu Menggoda.
Radio selalu bersifat ‘menggoda'. Lewat suara sang penyiar, lewat bunyi yang diudarakan, juga lewat musik yang disuguhkan, ia menggoda nurani pendengarnya hingga tertarik akan pesan yang tersirat dan tersurat. Yang tergoda oleh radio bisa meliputi usia berapa saja, dan dari kalangan mana saja. Latar belakang pendidikan mereka beragam, demikian juga profesinya. Kini dengan semakin meningkatnya latar belakang intelektualitas pendengar dan penyelenggara siaran, maka pesan sepanjang 20 hingga 60 detik saja sudah dapat menggoda minat.

Radio itu Suara Manusianya Meyakinkan.
Yang paling membedakan dalam menyajikan acara siaran di radio adalah suara manusia, dalam hal ini adalah penyiarnya. Ia tampil akrab, terkadang mengharukan, marah, pilu atau mengajak tertawa pendengarnya. Suara-suara seperti itu sebuah peristiwa akan disajikan lebih hidup. Informasi akan semakin jelas, menarik dan mudah di serap bila dituturkan dengan infleksi, lagu dan penekanan pada penuturannya. Vitalitas radio sesungguhnya terletak pada daya tarik ragam suara awak siarnya, juga ragam kosakata dan ungkapan lokal nya, nilai kepribadian radio yang manusiawi terletak disini. Berbeda hanya dengan sekedar bunyi, suara manusia terasa lebih meyakinkan. Alat komunikasi utama manusia itu merupakan modal utama radio. Jika pesan dimedia cetak bisa di hitam putihkan atau diberi warna, dan jika di layar kaca ditambah geraknya, maka di radio disajikan dengan rasa: intim. Para konsumen yang prospektif bisa seperti diajak berdiskusi, berbincang atau bercengkrama lewat radio.

Radio itu memiliki Suara Lebih Cepat Dicerna.
Rentetan kata yang terucap lewat radio akan masuk lewat indera dengan manusia, lalu dihubungkan dengan sistem memori otak yang ada padanya. Otak manusia berkemampuan mencerna pesan yang di dengarnya 22% lebih cepat dibanding yang visual.

Comments
Add New Search
harley prayudha  - Say Hi...     |2010-03-25 10:33:42
hehehehehehe...
Write comment
Name:
Email:
 
Website:
Title:
UBBCode:
[b] [i] [u] [url] [quote] [code] [img] 
 
 
:angry::0:confused::cheer:B):evil::silly::dry::lol::kiss::D:pinch:
:(:shock::X:side::):P:unsure::woohoo::huh::whistle:;):s
:!::?::idea::arrow:
 
Please input the anti-spam ../../../../code/default.htm that you can read in the image.

3.20 Copyright (C) 2007 Alain Georgette / Copyright (C) 2006 Frantisek Hliva. All rights reserved."

 
< Sebelumnya   Berikutnya >
© 2010 Rumah Cerdas Kreatif
Joomla! is Free Software released under the GNU/GPL License.