Sudah hampir 2 bulan Proyek Pelatihan Budidaya Jamur Tiram untuk Ibu Rumah Tangga di Kota Bogor usai kami laksanakan.  Proyek Pelatihan Budidaya Jamur Tiram yang terlaksana dengan dukungan dari DepDikNas tersebut tidak hanya memberikan para peserta aspek Pengetahuan Budidaya Jamur Tiram, tetapi juga mencakup kepada aspek Pengetahuan tentang Teknik Pemasaran, serta Aspek Teknik Pengolahan Masakan Berbahan Dasar Jamur Tiram.  Selain aspek pengetahuan yang kami berikan, seluruh peserta juga kami berikan paket Budidaya Jamur Tiram  untuk dapat dijadikan sebagai media Implementasi hasil pelatihan. 

Pada Proyek Pelatihan Budidaya Jamur tersebut, selain sebagai Konsultan Proyek, kami juga terlibat sebagai salah satu Tutor yang memberikan pengetahuan kepada peserta tentang Teknik Pemasaran Jamur Tiram.  Ini adalah Foto-foto ketika Pelatihan tersebut berlangsung.

Sejak mengikuti kegiatan Sepeda Gembira di Ancol beberapa waktu yang lalu, kami ingin sekali membelikan anak-anak kami sepeda baru yang jenisnya sepeda lipat.   Selain karena "agak" kasihan melihat kondisi sepeda Dhany dan Izan yang sudah "Jadul" dan warna sepedanya sudah coreng-moreng, alasan utamanya adalah agar Sepeda bisa mudah masuk ke Bagasi Mobil Kami.

Ketika mengikuti kegiatan Sepeda gembira di Ancol beberapa waktu yang lalu, kami terpaksa harus melepas Ban Sepeda milik Dhany dan Izan agar bisa masuk ke dalam bagasi mobil kami.  Ketika akan menggunakannya, kami harus memasang dahulu Ban sepeda tersebut.  Aktivitas yang cukup menyebalkan ...

Akhirnya, Minggu pagi kemarin, kami membawa Dhany dan Izan untuk membeli sepeda baru di Giant Hypermarket.  Karena lokasi Giant yang dekat dari rumah kami, maka untuk menuju ke Giant, kami putuskan untuk berjalan kaki.  Hari masih tertalu pagi untuk berbelanja, sehingga kondisi Giant masih belum ramai dengan pengunjung yang berbelanja.

"Izan koq cuma dapat nilai 65 ?" tanyaku ketika Izan menunjukkan Nilai Ulangan Harian sekolahnya.   Jawaban Izan cukup santai saja " Khan kata ayah minimal nilainya 60, kalo dapet 65 berarti khan gak' apa-apa ..." begitu ujarnya.

Ya ... kami memang tidak pernah memaksakan anak-anak kami untuk mendapatkan nilai Seratus pada setiap kali test atau ulangan di sekolah mereka.  "Pokoknya ayah gak' akan mengharuskan Izan dapet nilai Seratus... minimal 60, tapi kalo bisa dapet 100, bakal ayah kasih Bonus " begitu ujarku waktu itu.

Hari ini anak-anak kami nampak riang gembira.  Mereka gembira ketika mengetahui bahwa di lapangan yang berada tepat di samping Gerbang Perumahan kami, ada Rombongan Pasar Malam Keliling lengkap dengan Pemainan Komidi Putarnya.

Kehadiran Pasar Malam Keliling yang identik dengan Komidi Putar Kampung di dekat perumahan kami memang bukan hal yang mengagetkan.  Perumahan tempat kami tinggal memang perumahan bertipe cluster yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Jalan Raya Transyogi, tetapi lokasinya berdampingan dengan perkampungan warga. Luas perkampungan jauh lebih luas dari Perumahan Cluster kami yang hanya berisi tidak lebih dari 150 rumah.   Kondisi perkampungan warga didominasi dengan rumah-rumah sederhana, yang bahkan beberapa diantaranya masih berbentuk rumah tradisional dengan gaya rumah panggung.  Cukup lucu, karena lokasi perumahan kami hanya berjarak 4 KM dari Pintu Tol Cibubur dan hanya berjarak 1 kilometer dari kediaman Pak SBY di Puri Cikeas.