Begini ceritanya .....

Orang tua kami yang tinggal di Cempaka Putih adalah penggemar berat sinetron Cinta Fitri.  Sejak pertama kali ditayangkan di televise, Sinetron ini telah menjadi Favorit orangtua kami.  Setiap kali jam tayang Sinetron ini, Bapak dan Ibu kami hampir dipastikan akan berada di depan televise menyimak dengan serius tayangan Cinta Fitri yang menurut mereka berdua, alur ceritanya enak untuk diikuti dan tidak mengada-ada.

Nah ..., pada sore hari menjelang Mahgrib sekitar pertengahan Februari 2009 yang lalu,  Bapak kami yang kebetulan mengidap penyakit diabetes dan hipertensi mengeluhkan rasa lemas dan kantuk yang luar biasa, sehingga memutuskan untuk beristirahan sejenak di kamar tidurnya.   Ketika azan mahgrib berkumandang, Ibu kami menyempatkan diri untuk melongok ke kamar mengingatkan Bapak yang sedang tidur untuk menunaikan shalat mahgrib.  Pada saat melongok dan mengingatkan sholat, ibu kami waktu itu hanya sekedar melongok saja dan mengira bahwa Bapak sudah terjaga dari tidur dan akan segera bangun untuk sholat mahgrib. 

Ketika waktu menjelang pukul 8 malam, Ibu kami lagi-lagi melongok ke kamar dan mengingatkan Bapak bahwa Sinetron Cinta Fitri akan segera dimulai.  Bapak memang selalu mengingatkan Ibu kami untuk membangunkannya dari tidur bila tayangan Cinta Fitri sudah dimulai penayangannya.   Ketika waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam lebih 15 menit, Ibu kami rupanya menyadari bahwa Bapak ternyata belum keluar dari kamar untuk melihat tayangan Cinta Fitri.  Karena ingat bahwa CInta Fitri adalah Tayangan Favorit Bapak, maka Ibu kami akhirnya memutuskan untuk membangunkan Bapak dari tidurnya.

Ketika masuk kamar dan membangunkan Bapak, ternyata Ibu kami menemukan kenyataan bahwa sedari tadi Bapak tidak keluar dari kamar adalah bukan karena sedang tertidur, tetapi ternyata dalam keadaan tidak sadarkan diri .... Kontan Ibu kami berteriak meminta pertolongan kepada tetangga dan segera membawa Bapak ke unit Gawat Darurat Rumah Sakit Gatot Subroto.

Tiba di UGD rumah sakit Gatot Subroto, dokter jaga segera melakukan penanganan darurat  untuk menyadarkan Bapak yang ketika tiba di rumah sakit masih dalam keadaan tidak sadarkan diri.  Cukup lama Bapak ditangani di unit Gawat Darurat, dan syukur alhamdulillah Bapak akhirnya siuman setelah tidak sadarkan diri selama lebih dari 2 jam.

Kami sekeluarga mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT ketika dikabarkan bahwa Bapak sudah siuman.  Menurut Dokter yang menangani Bapak, disampaikan bahwa Kadar Gula Darah Bapak drop, sehingga menyebabkan Bapak tidak sadarkan diri.  Masih menurut keterangan sang dokter, Jika Bapak datang terlambat ke UGD selama 30 menit saja, maka dipastikan Bapak tidak dapat diselamatkan ....

Ach .... Kami semua bersyukur dan mengucapkan terima kasih, bahwa ternyata Sinetron Cinta Fitri telah berperan dalam menyelamatkan nyawa Bapak.  Andaikata Bapak tidak memiliki kebiasaan menonton Sinetron Cinta Fitri, barangkali pada malam itu, Ibu kami tidak akan masuk ke kamar untuk mengingatkan Bapak bahwa Sinetron Cinta Fitri sudah ditayangkan, dan pasti tidak akan mengetahui bahwa Bapak sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Kini kami sekeluarga menjadi penonton setia Sinetron Cinta Fitri karena nyata-nyata Sinetron Cinta Fitri pada waktu itu telah menyelamatkan nyawa Bapak .....

Comments

Add New Search

gdfbgdfb  - fbgg     |2010-01-20 12:58:31 : unsure: Reply | Quote

Write comment
Name:
Email:	do not notifynotify
Website:
Title:
UBBCode:	-color-aquablackbluefuchsiagraygreenlimemaroonnavyolivepurpleredsilvertealwhiteyellow -size-tinysmallmediumlargehuge
	Please input the anti-spam ../../../../code/default.htm that you can read in the image.

Powered by !JoomlaComment 3.20

3.20 Copyright (C) 2007 Alain Georgette / Copyright (C) 2006 Frantisek Hliva. All rights reserved."